quantum learning

Judul Buku : QUANTUM LEARNING (Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan)
Penulis : Bobbi DePorter & Mike Hernacki
Penerbit : Kaifa-Bandung
Cetakan ix : Mei 2001
Tebal : xxiv + 356
oleh http://www.sekolahindonesia.com
Kecerdasan emosi dalam belajar biasanya berkaitan dengan kestabilan emosi untuk bisa tekun,
konsentrasi, tenang, teliti, dan sabar dalam memahami materi yang dipelajari.
Saat ini, banyak para guru yang mengeluh akan sikap para siswa yang sangat sulit di atur emosinya di kelas.
Saya tidak tahu lagi harus bagaimana melatih dan mengajarkan siswa saya untuk konsentrasi, tekun,
dan tenang selama pelajaran saya berlangsung.
Saya bingung, apa yang harus saya lakukan agar siswa saya bisa dengan mudah memahami materi yang saya ajarkan.
Itulah beberapa contoh keluhan para guru menghadapi siswa di kelas selama pelajaran berlangsung.

Memang diakui, mendidik seseorang untuk bisa pintar mungkin terlalu mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Tetapi mendidik seseorang untuk mempunyai emosi yang baik, tidak semua orang bisa melakukannya.
Dibutuhkan guru yang sabar, serius, ulet dan mempunyai semangat dedikasi yang tinggi dalam memahami dinamika para siswa.
Jika itu yang terjadi selama ini maka metode Quantum learning bisa jadi menjadi jawaban atas persoalan tersebut
dalam proses belajar mengajar di kelas.

Baca lebih lanjut

cara mudah membaca not balok (2)

2. Not C

Baru-baru ini guru-guru di sekolah musik tempat saya mengajar mendiskusikan tentang murid-murid yang tidak bisa membaca not balok.
Ada keluhan dari para guru, bahwa murid tidak mandiri.
Murid selalu bingung terlebih dahulu tentang tempat not di piano dan harus diberitahu terlebih dahulu oleh guru bersangkutan.

Kenapa murid bingung ?

Piano terdiri dari 88 tuts/keyboard, keseluruhan terdiri dari kurang lebih 8 oktav.
Nama-nama tuts di piano adalah A B C D E F G.
Setelah G, kembali lagi ke A B C dst…..
Berulang-ulang setiap 1 oktav ( = 8 ).

Sebetulnya partitur atau not balok dengan gambar tertentu sudah pasti tempatnya di piano.
Seseorang yang sudah bisa membaca not balok harusnya tahu betul letak not tersebut di piano.
Memang dibutuhkan latihan untuk betul-betul hafal, karena 88 tuts tadi adalah tuts putih, belum termasuk tuts hitam.
Dapat dibayangkan ada berapa gambar not yang harus betul-betul dipelajari bukan ?

Contoh sederhana adalah not C tengah.
Gambarnya adalah :

not c tengah

Not tersebut letaknya di garis, maka disebut not garis.
Nah, di sebelah kiri, tentunya not sebelum C, adalah not B, letaknya di ruang.
Dan di sebelah kanan, not sesudah C, tentunya not D, letaknya di ruang juga.

Letaknya di piano, not C adalah tuts putih, sebelah kiri dari 2 tuts hitam yang bersebelahan.
Jadi, tuts putih di sebelah kiri, pasti not B. Dan tuts putih di sebelah kanan, pasti not D.

Perhatikan gambar di bawah ini, yang menunjukkan tempat not C sampai G di tuts piano.

not c-g

Nilai Not

Not balok atau partitur musik terdiri dari bulatan-bulatan. Ada beberapa jenis bulatan.
Bulatan putih, bulatan putih bertongkat. Bulatan hitam, bulatan hitam bertongkat.
Lalu bulatan hitam bertongkat yang diberi tambahan seperti bendera.
Ada beberapa jenis bendera. Bendera satu, bendera dua, bendera tiga dst.
Bulatan-bulatan tersebut bernama NOT.
Perbedaan dari masing-masing not adalah nilainya.
Jadi membaca not balok, kita harus mau agak berhitung sedikit.
Oleh sebab itu banyak kajian yang menyatakan bahwa seseorang yang mudah membaca not balok,
juga mudah mempelajari matematika.

Berikut contoh-contoh berbagai bentuk not tersebut. Dan analoginya dengan nilai not

music

 

Not-not tadi, khususnya not-not berbendera, berubah bentuknya bila digabung.

2 not bendera 1,

musik0022

bila digabung akan seperti ini :

musik0029

 

Demikian seterusnya apabila not-not tersebut berbendera 2 atau berbendera 3.

not balok

Metoda Quantum Learning untuk belajar Piano Klasik.

Inti dari metoda Quantum Learning menurut buku QUANTUM LEARNING
(Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan)
Penulis : Bobbi DePorter & Mike Hernacki adalah bagaimana mengoptimalkan kerja otak.
Sehingga hasil dari pembelajaran seseorang akan lebih cepat difahami dan efektif.

Belajar piano klasik selain belajar memainkan alat musik itu sendiri, juga belajar tentang lagu dan komposernya.
Ada beberapa hal yang perlu dipelajari antara lain ritme (catatanlita.blogspot.com) belajar membaca partitur yang lebih dikenal sebagai not balok dan terutama kaitan antara partitur dan piano.

Biasanya yang belajar piano adalah anak-anak berusia sekitar 5 tahun.
Usia 5 tahun, mereka juga bari belajar mengenal abjad ABCD dst, untuk anak-anak
Muslim juga diperkenalkah huruf Hijayah.
Huruf-huruf, baik abjad maupun huruf Hijayah adalah sesuatu yang abstrak.
Tidak mengandung arti, hanya berupa bunyi dan sulit difahami oleh anak-anak.

Baca lebih lanjut

Mengajar Kelas Grup

http://bee-piano.blogspot.com/2006/12/mengajar-kelas-grup.html

Hari Senin adalah hari berat.
Pagi mengajar di kampus.
Siang mengajar piano di kursus musik.
Sebetulnya kalau mengajar kelas private tidak terlalu berat. Seringnya aku mengantuk.
Tapi tantangan terbesar adalah mengajar di kelas grup. Dan grupnya grup hari Senin jam 4 sore.
Kelas selalu gaduh. Kelas selalu tidak bisa tenang. Selalu ada dua anak itu yang membuat ribut.
Reihana dan Bram. Perempuan dan laki. Kelas 2 dan kelas 4.
Yang perempuan, tomboy, pede dan cerewet. Yang laki, jail, usil dan nggak bisa konsentrasi.
Kelas dengan 8 orang anak, dan 2 diantaranya biang kerok.
Anak-anak sekarang kurang santun dibandingkan dengan anak-anak dijamanku.
Seringkali aku berpikir, apakah aku ini kurang berwibawa atau anak-anak yang kurang ajar.
Tapi, kenapa di kelas grup hari Jum’at atau Sabtu bisa tertib dan sopan ?
Tak heran kalau kelas grup Senin yang semula gurunya Hesti ditawarkan ke aku.
Hampir semua guru sudah tahu, tidak mudah mengatasi kelas grup Senin ini.
Sebetulnya ada cara ampuh yaitu memisahkan 2 anak tersebut.
Tetapi tidak mudah. Karena biasanya jadwal mereka sehari-hari sudah padat.
Sehingga hari dan waktu les sangat terbatas dan ketat.
Baca lebih lanjut

Penentuan Tingkat di Kursus Piano Klasik

http://bee-piano.blogspot.com/2007/08/penentuan-tingkat-di-kurus-piano-klasik.html

Kalau seseorang ingin mendaftar ke kursus piano klasik, maka dia akan disodori daftar
biaya kursus dan tingkatnya. Semakin tinggi tingkat maka semakin tinggi biayanya.
Untuk berada di tingkat tertentu harus melalui ujian kenaikan tingkat.
Dari semua kursus musik klasik, biasanya jurusan piano klasik merupakan jurusan yang paling banyak tingkatnya.
Dengan kata lain, jurusan yang paling lama membutuhkan waktu untuk belajar sampai tingkat mahir.
Lalu, apa yang terjadi apabila seseorang karena sesuatu sebab pindah kursus ke tempat lain.
Maka, diberlakukan peraturan yang kemungkinan besar berbeda dari satu tempat kursus dengan tempat kursus lainnya.
Misalnya Kursus Piano “A”, memberlakukan peraturan murid harus mengulang lagi dari tingkat awal.
Sementara Kursus Piano “B”, memberlakukan semacam tes kemampuan (tes penempatan) kemudian disesuaikan dengan kurikulum di
tempat kursus yang baru.
Alternatif ke dua, menurut penulis lebih adil, karena seseorang pasti sudah mempunyai dasar yang sama, walaupun calon murid
tersebut merupakan pindahan dari tempat kursus lain.
Musik klasik, apakah alat musik yang dipelajari adalah piano, biola atau lain-lainnya, semua mempunyai dasar-dasar yang sama,
yaitu ketukan – ritme – nada. Persoalan teknik, kelenturan jari dan pergelangan tangan merupakan persoalan kedua yang bisa
diasah lebih lanjut dan materi-materi lain bisa ditambahkan oleh guru baru. Yang penting calon murid tidak perlu diturunkan
tingkatnya. Menurunkan tingkat secara psikologis melemahkan semangat calon murid, yang berada di jaman dimana musik klasik
merupakan aliran musik yang tidak populer dibandingkan aliran musik pop, jazz bahkan dangdut.
Tetapi, walaupun tes kemampuan (tes penempatan) sudah dilakukan, ternyata ada tempat kursus yang memberlakukan peraturan
bahwa untuk menempuh ujian di tingkat tertentu harus lebih dahulu menempuh ujian di tingkat bawahnya.
Menurut penulis, peraturan seperti ini mengada-ada. Agak tidak masuk akal, apabila seseorang yang sudah mempunyai kemampuan di tingkat III, tetapi karena yang bersangkutan merupakan murid pindahan, maka murid tersebut harus ikut ujian tingkat I dan II. Peraturan seperti ini seolah-olah mengindikasikan bahwa kursus piano tersebut mengejar pemasukan dana dari biaya ujian kenaikan tingkat.
Baca lebih lanjut

Hari Pertama Les

Hari pertama les piano, seorang anak akan diantar oleh orangtuanya, ibunya atau ayahnya.
Atau kakaknya atau petugas administrasi di tempat kursus piano.
Maka pertanyaan pertama adalah, umur atau kelas berapa, pernah les piano sebelumnya atau tidak.
Di rumah punya piano atau tidak. Kalau punya piano, siapa saja yang punya piano di rumah.

Pertama, adalah mengajarkan posisi duduk terhadap piano, letak jari di tuts piano.
Lalu memperkenalkan “peta piano”. Yaitu, memahami bahwa tuts piano terdiri dari tuts hitam
dan putih. Memperkenalkan ada kelompok 2-tuts hitam dan 3-tuts hitam.
Murid sudah bisa diajarkan lagu sederhana yang dimainkan oleh 2 dan 3 tuts hitam bergantian.
Kemudian memperkenalkan not C. Murid diminta memainkan seluruh not C, ajak murid memahami
bahwa ada 7 not C. Biarkan murid mencari not C tersebut dari kelompok 2-tuts.
Dengan demikian, sejak dini sudah diperkenalkan seluruh jangkauan (range) tuts.
Juga mendengarkan ada nada rendah dan nada tinggi.

Baca lebih lanjut